Hitung-hitungan
bisnisnya bagaimana?
Disaat ekonomi yang masih sulit ini, masih banyak juga
yang memiliki banyak uang, namun tidak mempunyai kemampuan untuk mengelola
uangnya. Bank merupakan satu-satunya alternative mereka untuk investasi,
meskipun bunga yang diharapkan sangatlah kecil yaitu 6 % per tahun, belum
dipotong pajak 20 % dan biaya administrasinya.
Jadi apabila orang tersebut mempunyai uang sebesar Rp.
10.000.000,- di Bank, maka dalam setahun dia hanya mendapatkan keuntungan
bersih sebesar Rp. 400.000,-. Tetapi apabila uang tersebut di investasikan
untuk usaha penggemukan sapi jantan dengan sistem bagi hasil dalam jangka waktu
yang sama, maka keuntungan yang didapat adalah Rp. 3.000.000,- s/d Rp.
4.000.000,-.
Prospek Investasi usaha Penggemukan Sapi dengan sistem
bagi hasil memberikan keuntungan yang besar karena di dalamnyaada prinsip
keadilan antara Investor, Pemelihara dan Konsultan.
Tidak perlu menunggu
lama lho!
Kebanyakan orang
mengira bahwa bisnis beternak sapi memakan waktu yang cukup lama dan rumit, itu
memang betul, apabila yang dipelihara adalah sapi bibit ( betina ) karena untuk
memperolehketurunan membutuhkan waktu yang cukup lama. orang harus menunggu
sapi tersebut bunting selama 9 ( sembilan ) bulan dan beranak, serta sampai
anak sapi ( pedet ) tersebut bisa disapih, dan menjelang dewasa dibutuhkan lagi
waktu sekitar 3 sampai dengan 15 bulan, jadi total yang dibutuhkan adalah 2 (
dua ) tahun. lama bukan?
Cukup punya uang saja,
semuanya jadi beres..!!
Tujuan penggemukan adalah untuk memperoleh sapi
pedaging dengan bobot badan tertentu kemudian dijual. Berat ideal penggemukan
sapi jantan adalah 200 s/d 2590 kg dengan lama pemeliharaan 6 bulan.
Pemeliharaan sapi pejantan sepenuhnya dilakukan oleh
peternak di rumah masing-masing yang memiliki fasilitas kandang dan pakan
ternak. Selama waktu pemeliharaan sapi mendapatkan perlakuan tertentu oleh
Konsultan Medik Veteriner ( Dokter Hewan ) sampai ternak tersebut siap dijual.
Peran Investor adalah memberi modal kerja melalui Konsultan Medik Veteriner
berupa sapi jantan lokal (Bali) sebesar Rp. 100.000,- per ekor, sedangkan sapi
persilangan sebesar Rp. 7.650.000,- per ekor.
Bagi hasil yang
menggiurkan...!
Sistem bagi hasil adalah perjanjian antara Investor,
Pemelihara ternak dan Konsultan Medik Veteriner untuk mengelola / memelihara sapi
pejantan selama 6 bulan dengan membagi keuntungan dengan prosentase; Investor
40 %, Pemelihara 50 % dan Konsultan 10 %.
Serahkan saja sama
dokter hewan, ndak perlu mikir!
Konsultan Medik Veteriner adalah seorang Dokter Hewan yang diserahkan tugas
antara lain :
1. Menyeleksi calon pemelihara ternak dengan syarat-syarat : terampil,rajin
dan jujur, mempunyai kandang sendiri dan lahan makanan ternak serta komitmen
terhadap perjanjian.
2. Melakukan seleksi dan pembelian
ternak.
3. Melakukan tugas pemeriksaan dan pengobatan, pemberian stimulany,
monitoring dan pembinaan terhadap pemelihara ternak.
4. Menentukan saat penjualan ternak dan mengatur keuangan.
Jenis sapi yang digemukkan
1. Sapi jantan lokal/sapi bali
Merupakan sapi lokal yang berasal dari Pulau Bali,
apabila dengan perlakuan tertentu, pertumbuhan berat badannya adalah 0,7 kg s/d
0,8 kg perhari dan berat badan maksimal 400 kg.
2. Sapi jantan persilangan
Merupakan hasil persilangan antara sapi lokal dan sapi
yang berasal dari luar negeri ; melalui proses kawin suntik (Inseminasi
Buatan), contoh : Simental , Brangus dan Limousine. Pertumbuhan berat badannya
adalah 1 kg s/d 1,5 kg dengan berat badan maksimal 1 ton.
ANALISA KEUNTUNGAN (STANDARD)
A. Sapi Jantan Lokal/Sapi Bali :
1. Modal Kerja :
Harga 1 ekor
sapi jantan = Rp.4.000.000
Biaya
stimulant dan pengobatan = Rp. 100.000
Jumlah modal
kerja = Rp.4.100.000
2. Pertumbuhan Berat
Badan (BB) selama 6 bulan 0,7 kg perhari x 180 hari = 126 kg
3. Harga Berat
Hidup/Kg BB = Rp.12.000
4. Keuntungan Kotor : Rp.12.000 x 126 Kg = Rp.1.512.000
5. Keuntungan bersih :
Investor : 40% x Rp.1.512.000 = Rp. 604.800
Pemelihara : 50% x Rp.1.512.000 = Rp. 756.000
Konsultan
Medik : 10% x Rp.1.512.000 = Rp. 151.200
NB: Keuntungan diatas
sewaktu-waktu dapat berubah tergantung kenaikan berat badan sapi dan fluktuasi
harga ternak di pasaran.
B.Sapi Jantan Persilangan
1. Modal Kerja
Harga per ekor sapi jantan persilangan
= Rp.7.500.000
Biaya stimulant dan pengobatan
= Rp. 150.000
Jumlah modal kerja = Rp.7.650.000
2. Harga Berat
Hidup/Kg BB = Rp.14.000
3. Keuntungan
Kotor = Rp.14.000 x 216 kg = Rp.3.024.000
4. Keuntungan
Bersih :
Investor : 40% x
Rp.3.024.000 = Rp.1.209.000
Pemelihara : 50% x Rp.
3.024.000 = Rp. 1.512.000
Konsultan Medik : 10% x Rp.3.024.000 = Rp. 302.000
NB: Perhitungan diatas
sewaktu-waktu dapat berubah tergantung kenaikan Berat Badan Sapi dan harga
ternak di pasaran.
|
NAMA ANDA
MASUKKAN TOMBOL TWEET DISINI |
|
0 komentar:
Posting Komentar